Graha NU Pacet Mojokerto-Lembaga Takmir Masjid MWCNU Kecamatan Pacet kembali melaksanakan ngaji rutin Ahad Wage. Kali ini bertempat di masjid Uswatun Hasanah dusun Baraan desa Cepokolimo Pacet (29/11/2020).
Alamat : Jl Raya Pacet-Trawas, Graha NU Pacet Mojokerto, 081334279500, 08563290082, 081230691282
Graha NU Pacet-Musim penghujan tiba Lazisnu MWCNU Pacet adakan bedah rumah warga yang atap rumahnya sudah memprihatinkan, Ahad 22 November 2020.
Warga yang mendapat kesempatan itu adalah ibu Sumiarsih, seorang janda yang tinggal di dusun Paras RT 02 RW 01 desa Kembangbelor Kecamatan Pacet Mojokerto. "Kebetulan kondisi atap rumahnya memang mengkhawatirkan dan ditakutkan ambruk. Terutama di musim penghujan ini", papar Moh Malkan, M.Pd.I selaku ketua Lazisnu.
Sementara itu ust Sanwsni, M.Pd.I selaku Rais Ranting NU Kembangbelor mengatakan rasa syukurnya atas kegiatan ini. Dari kepekaan ranting kemudian didukung MWCNU dan Banom akhirnya bedah rumah dapat dilaksanakan. Masyarakatpun ikut mendukung.
Dalam melaksanakan bedah rumah, Lazisnu MWCNU Pacet bekerja sama dengan Lazisnu Ranting NU desa Kembangbelor, pemerintah desa dan tentunya warga sekitar lokasi.
Dalam sambutannya, kepala Desa Kembangbelor mengucapkan terima kasih kepada NU secara keseluruhan yang sudah beberapa kali mengadakan bakti sosial di desa Kembangbelor tahun 2020 ini.
"Saya sangat bangga bahwa program sosial ini murni dari NU dan tidak melibatkan unsur politik yang sekarang sedang bergulir. Ini luar biasa". Terang kades muda tersebut.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus MWCNU Pacet, Ranting NU, Lazisnu, Fatayat-Muslimat NU dan Ansor-Banser. Secara bergotong royong mereka merenovasi atap rumah ibu Sumiarsih dibantu masyarakat sekitar. (Agus sekr)
Graha NU Pacet Mojokerto-Pengurus PC Jamiyyatul Qurra wa Huffazh Kabupaten Mojokerto kembali melakukan turba sekaligus melantik pengurus Anak Cabang JQHNU. Kali ini bertempat di wilayah anak cabang kecamatan Pacet, Sabtu 7 November 2020.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh pengurus PW Jamiyyatul Qurra wal Huffazh dan pengurus PC. Hadir pula ketua MWCNU Pacet yang diwakili oleh sekretaris, ust Agus Santoso, MPd.I, Camat Pacet, perwakilan polsek dan koramil Pacet.
Setelah dilantik oleh pengurus PW JQHNU Jawa Timur, dalam sambutannya, ketua PAC terpilih Gus Busthomi menyatakan kesediaan untuk memimpin banom yang beranggotakan para Qari, Huffazh al Quran dan TPQ di kecamatan Pacet. Ia juga mengharap kekompakan semua pengurus dan anggota serta dukungan MWCNU Pacet.
Sambutan PC disampaikan oleh ibu nyai Hj Jauharoh. Beliau menceritakan betapa berkahnya orang orang yang mau mengurus dan mengagungkan Alquran.
Selanjutnya pengurus PW JQHNU Jawa Timur yang diwakili oleh Ust H Fathur Rohman, MA memberikan taushiyah terkait sejarah jamiyyatul Qurra wal Huffazh serta hikmah orang yang mau mengagungkan Alqur'an. Beliau juga memberikan motivasi keorganisasian agar Jamqur di kecamatan Pacet dapat kompak dan mengembangkan di ranting ranting.
Tak ketinggalan pula kegiatan itu mendapat dukungan baik dari Forpimka Pacet. Camat Pacet, Moh Malik menyatakan selamat dan mengharap agar kegiatan bidang Alqur'an di kecamatan Pacet semakin baik dan membawa keberkahan.
MWCNU Pacet yang diwakili ust Agus Santoso juga memberikan ucapan selamat sekaligus dukungannya kepada Pengurus JQHNU pacet terpilih. "Graha NU pacet merupakan wadah semua kegiatan NU termasuk JQHNU Pacet. Jadi silahkan digunakan untuk rapat dan kegiatan", begitu tuturnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan raker yang dipimpin oleh Gus Busthomi dan ust Agus Santoso. Tepat pukul 16.30 raker ditutup Doa yang dipimpin oleh kyai Samian. (Agus sekr)
Graha NU Pacet Mojokerto-Ratusan samiin samiat Alqur'an memadati halaman Ponpes al Falah Pacet Mojokerto. Pasalnya ponpes tersebut mengadakan semaan Alquran Jantiko Mantab yang dihadiri para qurra resmi Jantiko Mantab dari Kediri, Nganjuk dan sekitarnya.
Pimpinan pesantren Alfalah, KH Mubayyin Syafii yang merupakan alumni pesantren Alfalah Ploso Kediri menyatakan kegembiraanya dapat melaksanakan semaan yang didirikan oleh kyai khos di pondoknya dulu, Gus Miek atau KH Chamim Jazuli sekaligus pembacaan Dzikrul ghofilin. Beliau mengharap pembacaan dzikrul ghofilin dapat dilaksanakan rutin tiap bulan di pondoknya tersebut.
Sementara itu gus Tsabut Pranoto Projo, putra Gus Miek berhalangan hadir. Beliau mengutus putranya, Gus Feri Husnu Maab untuk memberikan taushiyahnya di acara semaan tersebut.
Beberapa yang disampaikan beliau adalah tentang kemuliaan maulid Nabi yang ditandai dengan hancurnya tentara gajah raja Abrahah yang ingin menghancurkan kabah, runtuhnya istana Romawi, padamnya api majusi dan lain lain. (Agus sekr)
Dalam sambutan pembukaan Mukatamar yang ke 14 di Magelang, Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari menyampaikan respon beliau terhadap 4 hal yang terjadi saat itu, diantaranya adalah pelecehan terhadap Hadhrotur Rosul Muhammad Shollallahu 'alaihi wa Sallama.
Beliau mengutarakan bahwa kejadian seperti ini merupakan pukulan yang sangat berat serta menyakitkan setiap umat muslim. Dalam keadaan seperti ini beliau tentu menunjukkan pengingkarannya terhadap pelecehan semacam ini dan lebih lanjut beliaupun menyampaikan pelakunya layak menerima hukuman. Namun saat itu belum ada pasal khusus yang mengatur pelecehan seperti ini.
Oleh karena itu, Hadhrotusy Syeikh menyerukan kepada Pemerintahan Belanda saat itu untuk membuat peraturan tentang larangan segala macam pelecehan seperti ini.
Disamping mendesak Pemerintah Belanda untuk membuat peraturan khusus tentang perlindungan simbol-simbol agama, Hadhrotusy Syeikh pun juga mengingatkan semua umat muslim akan kewajibannya terhadap agamanya. Beliau menyatakan ini adalah tanggung jawab umat muslim dan tentu akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari kiamat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Disamping itu beliau menyerukan kepada internal umat muslim untuk:
1. Memperkokoh ukhuwwah; persatuan umat muslim. Dalam pemahaman kami, bersatu dan menanggalkan segala perselisihan serta permusuhan diantara umat muslim adalah langkah kongkrit dalam membela dan menguatkan agama ini.
2. Melandasi segala amal yang dilakukan dengan keikhlasan seraya menata niat yang bersih lagi tulus,
3. Menanggalkan syahwat-syahwat keduniawian.
Melihat ini semua, layaknya sikap kita merespon apa yang terjadi kepada Hadhrotur Rosul maka disamping kita yang tentunya merasa sakit menerima Kekasih kita diperlakukan seperti ini maka yang perlu didorong adalah adanya Peraturan Internasional yang mengatur dan melindungi simbol-simbol seluruh agama, sehingga nantinya, siapa saja dan agama apa saja yang terlecehkan simbol-simbolnya maka ada payung hukum internasional yang menanganinya.
Langkah di atas dalam bacaan kami sudah disuarakan oleh Al Azhar, disamping itu Al Azhar juga mencanangkan akan mengadakan perlombaan karya tulis ilmiah berskala international dengan tema Moral dan Kontribusi Nabi Muhammad dalam membumikan cinta, kebaikan dan kedamaian.
Lebih dari itu Al Azhar pun mengumumkan peluncuran platform global baru dalam rangka memperkenalkan sosok Nabi kasih sayang dan Rasul kemanusiaan kepada dunia yang akan dioperasikan oleh Al-Azhar Observatory for Combating Extremism dengan berbagai edisi bahasa.
Penulis melihat adanya hubungan yang sangat dekat antara apa yang dilakukan Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari pada tahun 1939 dulu dengan apa yang dilakukan oleh Al Azhar Mesir hari ini. Sungguh terharu kami, secara pribadi adalah santri Tebuireng yang juga pernah meminum Ilmu dari Al Azhar.
Referensi:
1. Al Inhadh Jilid Pertama (Salah satu pidato Hadhrotusy Syeikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang ada di Irsyad al Sari),
2. https://sanadmedia.com/pesan-syekh-al-azhar-dalam-peringatan-maulid-nabi-muhammad-saw/
Tradisi ini sudah ada di Indonesia sejak Islam masuk ke Nusantara. Para muballig pembawa Islam yang masuk ke nusantara memang terkenal dari kalangan ahlussunnah waljamaah. Terutama ketika Islam dikembangkan oleh Walisongo yang berpusat di pulau Jawa. Termasuk para muballigh itu memang banyak dari keturunan Rasulullah saw yang datang dan menetap di nusantara. Dapat dipastikan mereka pasti akan memperingati maulid kakek buyutnya setiap tahunnya.
Saat itu peringatan maulid masih terbatas dilakukan oleh majelis para sayyid, istana kesultanan dan pondok pesantren. Setelah era walisongo dan berakhirnya kesultanan Islam di nusantara, tradisi ahlussunnah waljamaah secara kelembagaan dilanjutkan dan dirawat oleh para kyai Nahdlatul Ulama. Belakangan pemerintah juga ikut mengadakan peringatan maulid baik pusat maupun daerah.
Selanjutnya peringatan maulid semakin meluas di masyarakat. Hampir setiap dusun yang ada masjid, musholla, lembaga pendidikan dan jam'iyyah keagamaan akan mengadakan acara maulid. Terlebih muslim Madura, mereka yang merantau merasa wajib mudik dan berbondong bondong untuk ikut memperingati maulid nabi di kampung halamannya.
Tujuan dari peringatan maulid nabi sendiri pada awalnya untuk mempertebal kecintaan terhadap nabi Muhammad saw dan memotivasi kaum muslimin agar bertambah kuat dalam membela agama nabinya tersebut dari rongrongan kaum kafir. (Agus Sekr)
Graha NU Pacet Mojokerto-Kabar duka datang dari ketua MWCNU Pacet, H M Yusuf, S.Pd.I. Istrinya, Hj Munawaroh, S.Pd.I tadi siang, Rabu 28 Oktober 2020/12 Rabiul Awal 1442 H tutup usia.
Menurut penuturan kerabatnya, sebelumnya almarhumah merasakan sakit ringan dan sempat dirawat di RSI Sakinah Mojokerto selama tiga hari dan akhirnya meninggal pada siang tadi.
Ratusan masyarakat, kerabat dan teman datang takziah dan ikut mendoakan almarhumah di rumah duka desa Claket Pacet. Sholat jenazah dan Prosesi pemberangkatan jenazah dipimpin oleh Romo KH Muslihuddin Abbas, mustasyar MWCNU Pacet.
Almarhumah yang asli orang Padusan itu adalah kader NU yang ketika mudanya aktif di IPPNU. Bahkan pernah menjabat sebagai ketua PAC IPPNU kecamatan Pacet pada era 90 an. Ketika suaminya dipilih menjadi ketua MWCNU Pacet periode 2011 sampai sekarang, almarhumah juga mendukung dengan ikhlas meski sering ditinggal suaminya mengikuti kegiatan NU.
Selain itu semasa hidupnya almarhumah juga aktif mengajar di MI Tri Bhakti Desa Claket dan TPQ al Ihsan Claket. "Kerabat, teman dan masyarakat merasa kehilangan atas kepergian almarhumah yang begitu cepat", tutur Muslimah, salah satu kerabat dan guru MI Claket.
Almarhumah Hj Munawaroh wafat meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak. Semoga arwah almarhumah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan keluarganya diberikan kesabaran. aamiin. (Agus Sekr)
Graha NU Pacet Mojokerto-Sebanyak 120 takmir masjid dan musholla sekecamatan Pacet Mojokerto mengikuti kajian agama rutin Ahad wage, 25 Oktober 2020.
Kegiatan dipusatkan di masjid Baiturrohim Dusun Sumberan desa Sajen kecamatan Pacet. Hal ini sesuai jadwal yang sudah dirilis sejak awal tahun 2020.
Sejak adanya pandemi corona kegiatan para takmir masjid ini sempat tertunda. Baru satu bulan yang lalu dimulai lagi di masjid Terongmalang desa Candiwatu kecamatan Pacet.
Pada pukul 12.30 wib Rutinan dibuka dengan pembacaan istigotsah, syrokalan dan sambutan takmir masjid setempat. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan kitab nashoihul ibad (tasawuf), taqrib (fiaih) dan fiqih kemasyarakatan (tanya jawab persoalan fiqih di masyarakat).
Pengajian baru ditutup ketika memasuki waktu adzan ashar. Melalui kegiatan ini pengurus LTMNU kecamatan pacet juga membagikan kalender MWCNU Pacet kepada semua masjid secara gratis.
Untuk pertemuan Ahad wage mendatang rencananya bertempat di masjid Uswatun Hasanah dusun Baraan Desa Cepokolimo.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman agama dan SDM takmir masjid. Selain itu akan terwujud pula kerukunan dan silaturrahim antar pengurus masjid se kecamatan Pacet. (Agus Sekr)
Graha NU Pacet-Peringatan Hari santri nasional 2020 ditandai dengan berbagai kegiatan beragam. Begitu pula yang dilakukan oleh pengurus MWCNU Pacet.
Selain mengadakan renungan malam resolusi jihad dan pembacaan istigosah di Graha NU Pacet juga mengikuti apel di halaman wisma PCNU kabupaten Mojokerto, Kamis 22 Oktober 2020.
Dengan memperingati hari santri, diharapkan dapat semakin mempertebal semangat dan tekad untuk berkhidmat kepada NU dan NKRI. Tentunya sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing masing. (Agus Sekr)Graha NU Pacet-Beragam cara dilakukan sebuah lembaga untuk melaporkan kegiatannya seperti yang dilakukan oleh pengurus MWCNU Pacet Mojokerto diantaranya melalui gambar di kalender.
Kegiatan selama satu tahun tersebut dikemas dalam bingkai sebuah kalender yang cantik. Semua kegiatan MWCNU dan Banom ditampilkan. Kalender itu selanjutnya akan disebar ke warga nahdliyin melalui ibu ibu muslimat dan fatayat.
Pembuatan kalender itu sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2010. Warga dapat memiliki kalender dengan mengganti infaq pembangunan graha NU sebesar 15.000 rupiah. (Agus Sekr)
Graha NU Pacet- Kota Mojokerto memiliki sosok ulama kharismatik yang berjasa besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ulama satu ini pendiri Laskar Hizbullah di Mojokerto. Pasukan ini ikut berperang melawan tentara sekutu yang akan kembali menjajah Indonesia.
Makam dengan batu nisan berbalut kain putih itu berada di antara asrama santri. Persis di sebelahnya terdapat Musalla Al Muttaqin. Pada plakat musalla ini juga tertulis lokasi makam, yakni di Jalan KH Wachid Hasyim No 41, Kota Mojokerto.
Kondisi makam terasa sejuk. Di samping selatannya terdapat taman kecil yang sarat dengan bunga. Makam tampak terang meski berada di bawah kuncup. Karena bagian tengah bangunan ini, persis di atas makam, berlubang.
Inilah makam KH Ahyat Halimy atau Abah Yat. Kiai kharismatik asli Kota Mojokerto ini lahir tahun 1918 dari pasangan Hj Marfu'ah dan H Abdul Halim. Dia menjadi yatim sejak di dalam kandungan. Sang ibu merupakan pengusaha batik yang sukses pada masanya.
Setelah lulus dari Sekolah Rakyat Miji yang sekarang menjadi SDN Miji 1, Ahyat kecil melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Jombang. Dia sempat diajar langsung oleh tokoh pendiri NU yang juga pendiri Pesantren Tebuireng, KH Hasyim Asy'ari dan putranya KH Wahid Hasyim.
Karena usianya hampir sebaya dengan KH Wahid Hasyim, selain menjadi santri, Abah Yat juga menjadi teman diskusi ayah Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut. Abah Yat juga menuntut ilmu dari KH Romly di Rejoso, Peterongan Jombang.
"KH Ahyat kecil dikenal sebagai santri yang disiplin. Perilakunya sopan, suka menolong santri yang lain," tulis Yazid Qohar dalam bukunya 'Berjuang Tanpa Akhir-KH Ahyat Halimy'.
Lulus dari pesantren, tahun 1938 Abah Yat mendirikan Ansoru Nahdlatoel Oelama (ANO) yang sekarang bernama Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Organisasi ini dia bangun bersama teman-temannya. Antara lain M Thoyib, M Thohir, Sholeh Rusman, Aslan, Mansur Solikhi dan Munasir.
ANO kala itu dibentuk untuk membantu seluruh kegiatan dan program NU. Pada saat bersamaan, Abah Yat juga menjabat Sekretaris Tanfidziyah NU Mojokerto. Padahal usianya baru 20 tahun. Dia lantas dipercaya menjadi Ketua GP Ansor periode 1940-1942. Tahun 1941, Abah Yat menikah dengan Badriyah, putri KH Moh Hisyam asal Desa Gayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang.
Perjuangan Abah Yat dimulai saat tentara Jepang masuk ke Mojokerto tahun 1943. Kedatangan pasukan Nippon itu membuat rakyat sengsara. Abah Yat bersama temannya Mansur Solikhi menggalang gerakan GP Ansor untuk melucuti senjata pegawai Pemerintah Hindia Belanda.
Abah Yat juga membentuk Laskar Hizbullah. Pasukan ini dia bentuk bersama teman-temannya, yaitu KH Suhud, Ahmad Yatim dan Mulyadi. Selain kader GP Ansor, ketiga rekannya itu juga usai mengikuti pelatihan militer di Jibarosa, Bogor. Abah Yat menjadi Pembantu Umum di Laskar Hizbullah.
"Seluruh anggota GP Ansor digerakkan untuk masuk ke Laskar Hizbullah. Sehingga tak lebih dari satu bulan, Laskar Hizbullah Mojokerto membentuk dua batalyon," jelas Yazid.
Batalyon pertama dipimpin Mansur Solikhi, batalyon ke dua dipimpin Munasir. Sementara Abah Yat menjadi Komandan Kompi IV di bawah batalyon Munasir. Seluruh senjata pasukan ini dari merampas milik pasukan dan pegawai Hindia Belanda serta dari tentara Jepang setelah mereka menyerah kepada Sekutu.
Pada 20 Oktober 1945, tentara sekutu di bawah komando Jendral AWS Mallaby mendarat di Tanjung Perak, Surabaya. Enam hari kemudian sekutu mendaratkan pasukannya di Kota Pahlawan dengan jumlah lebih besar. Saat resolusi jihad telah dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari 10 November 1945, seluruh personel Laskar Hizbullah Mojokerto berangkat ke Surabaya untuk berperang mempertahankan kemerdekaan RI.
Selama pertempuran mempertahankan kemerdekaan, Abah Yat bertugas khusus mengawal Laskar Sabilillah. Laskar ini terdiri dari para ulama dan tokoh NU. Tugas Abah Yat lebih banyak masuk ke medan perang untuk menyampaikan perintah dari mabes Hizbullah dan Sabilillah. Perang saat itu meluas sampai ke Mojokerto.
"Ketika terjadi penyergapan Tentara Rakjat Djelata, gabungan laskar-laskar rakyat yang menghadang gerakan sekutu di Pacet, Mojokerto, Ahyat Halimy terlibat dalam pertempuran yang sengit," tutur Yazid.
Setelah perang berakhir, Abah Yat mendirikan pesantren mulai 29 April 1964. Surau di Jalan Miji (sekarang Jalan KH Wahid Hasyim) No 36 milik ayahnya, dia bangun menjadi Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin. Pesantren ini bertahan sampai sekarang. Selain itu, Abah Yat juga mendirikan sejumlah lembaga pendidikan di Mojokerto dan Rumah sakit Islam Sakinah. Saat ini RSI Sakinah menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang diperhitungkan karena didukung oleh menejemen yang baik dan fasilitas yang cukup memadai.
Selain itu atas jasa beliau NU semakin eksis di Mojokerto. Banyak aset NU, masjid dan lembaga pendidikan-sosial yang lahir dari jasa Abah Yat. (Agus sekr seperti kutipan di detiknews)
Graha NU Pacet-Perekonomian merupakan suatu poin penting dalam mewujudkan sebuah kemandirian, kemajuan dan kemakmuran. Baik bagi individual, keluarga, lembaga dan bahkan negara.
Nahdlatul Ulama sebagai wasilah kemashlahatan umat tergerak untuk ikut membantu mewujudkan umat yang sejahtera. Melalui lembaga perekonomiannya NU mencari terobosan dan upaya baru dalam menumbuhkan semangat kemandirian. Seperti yang dilakukan oleh MWCNU Pacet Mojokerto.
Dengan bendera koperasi syariahnya mereka berjuang menyambut masa depan umat yang lebih baik. "Awalnya kita bergerak diperdagangan sembako dan pernak pernik NU. Nanti kita perluas di bidang jasa keuangan dan travel", ungkap M Fadlan, manager koperasi syariah MWCNU Pacet.
Di era kemerdekaan dan dunia milenial ini tidak dapat dipungkiri bahwa perjuangan dan khidmah sangat membutuhkan dukungan finansial. Oleh karena itu kalau santri era 45 an berjuang mengangkat senjata demi mempertahankan kemerdekaan dan keluhuran agamanya, sekarang para santri harus berani berjuang untuk kesejahteraan umat dan dan keadilan sosial. (Agus sekr)
Graha NU Pacet-Desa kunjorowesi ngoro Mojokerto dan sekitarnya saat ini sedang mengalami krisis air bersih. Sumber air yang selama ini digunakan warga untuk keperluan masak dan air minum warga sudah tidak keluar.
Situasi seperti ini sudah menjadi kejadian rutin setiap tahun. Dimana ketika memasuki bulan September warga harus mencari air bersih alternatif dari daerah lain. Tentu ini menambah beban hidup masyarakat khususnya kalangan bawah.
Hal inilah yang mendorong Lembaga Penanggulangan Bencana alam dan Iklim (LPBI) PCNU Kabupaten Mojokerto bertekad membantu masyarakat dengan menggali dana dari pengurus NU dan warga NU Mojokerto.
Dana yang terkumpul akan dibelikan air bersih dan dikirim menggunakan truck tangki air ke desa kunjorowesi ngoro.
Sampai detik berita ini diturunkan sudah terkumpul dana sumbangan sebesar 6.500.000. Dengan harga 450.000 per tangki truk maka LPBI PCNU Kabupaten Mojokerto bisa mengirim sebanyak 14 tangki.
Pengiriman pertama disampaikan langsung oleh ketua PCNU KH Abdul Adzim Alwi dan beberapa pengurus serta LPBI.
Sebagaimana diketahui beberapa tahun belakangan kegiatan sosial berupa sumbangan air bersih ini sudah rutin dilakukan oleh PCNU Mojokerto melalui LPBI sebagai koordinatornya. Bukan hanya di Ngoro terkadang bantuan air bersih juga diberikan ke daerah lain yang rawan krisis air bersih seperti kecamatan Dawarblandong.
KH Abdul Adzim Alwi berharap agar NU harus selalu hadir dan membawa manfaat bagi masyarakat terutama persoalan air bersih yang memang menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan. (Agus sekr)
Graha NU Pacet-Menindak lanjuti pendirian Koperasi Syariah MWCNU Pacet, tim pelaksana mengadakan wawancara dan interview langsung dengan calon pegawai koperasi, Sabtu 19 September 2020 di Graha NU Pacet.
Ada tujuh calon pegawai yang ikut wawancara. Mereka ini sebelumnya telah mengirimkan berkas lamaran kerja ke pihak tim pelaksana.
Adapun materi wawancara dan seleksi hari ini meliputi : profil, skill, attidute (kejujuran, komitmen, kedisiplinan) dan pemahaman keislaman serta ke NU an.
Peserta yang lolos seleksi selanjutnya akan mengikuti orientasi koperasi yang rencananya dilaksanakan pada hari Rabu 25 September 2020.
Setelah itu calon pegawai diajak melihat lokasi koperasi sekaligus persiapan penataan ruang dan branding.
Berikut rencana logo koperasi dan filosofinya.
Graha NU Pacet- Bertempat di kantor MWCNU Jumat sore (28 Agustus 2020) MWCNU Pacet Mojokerto lakukan rapat koordinasi jajaran syuriah, tanfidziyah dan lembaganya .
Meskipun suasana penyebaran covid 19 di Mojokerto masih cukup mengkhawatirkan namun rakor MWCNU Pacet tetap dilakukan. Dijelaskan oleh ketua MWCNU, H M. Yusuf, "Demi untuk melanjutkan program yang sempat terhenti dan juga menindaklanjuti program baru kita harus tetap berupaya bertemu meski masih dalam suasana darurat. Yang penting protokol kesehatan tetap kita penuhi dan berdoa bersama sama".
Tema yang diangkat dalam rapat tersebut adalah tindak lanjut program kartanu , penyampaian program kegiatan NU dan pernyataan sikap MWCNU Pacet terkait pilkada bupati dan wakil bupati Kabupaten Mojokerto tahun 2020.
Terkait pemotretan kartanu yang sedang dijalankan di seluruh MWCNU sekabupaten Mojokerto, forum rakor MWNU Pacet memilih untuk menundanya usai pelaksanaan pilkada bupati bulan desember mendatang.
Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pemotretan kartanu tidak dikait kaitkan dengan urusan politik pilkada terutama proses pendataan warga NU sebagai syarat pemotretan kartanu.
Sedangkan terkait program kegiatan seperti lailatul ijtima, kubroan dll serta kegiatan banom yang sempat dicancel, akhirnya dibuka kembali dengan catatan wajib mematuhi protokol kesehatan.
Terakhir, MWCNU Pacet menyampaikan bahwa saat ini telah dibuka Koperasi Syariah MWCNU Pacet yang berada di komplek pasar rakyat MKP Petak Pacet. Barang yang ditawarkan sementara adalah penyediaan sembako. Kedepan rencananya koperasi ini juga bergerak di bidang jasa keuangan dan travel. (Agus sekr)
Graha NU Pacet-Menindaklanjuti program pemotretan kartanu yang dicanangkan oleh PCNU Kabupaten Mojokerto, tim kartanu PCNU turba sosialisasi di Graha NU Pacet, Jumat 28 Agustus 2020.
Tim yang dipimpin oleh sekretaris umum PCNU, Gus Taufiq, M.Pd I tersebut memberikan penjelasan terkait program kartanu dihadapan pengurus MWCNU Pacet, ketua ranting NU dan ketua ketua banom PAC Pacet.
Gus Taufiq berharap agar semua pengurus NU, Banom dan warga NU kecamatan Pacet dapat berbondong bondong mengikuti pemotretan kartanu. Tugas utama pengurus NU adalah memberikan penjelasan dan motivasi pentingnya berkartanu bagi warga NU.
Lebih jauh, gus Taufiq menjelaskan bahwa program kartanu ini adalah sekaligus sebagai program besar PCNU untuk mendata warganya secara lengkap dan detail sebagai unit data base NU. Sehingga tidak mengherankan kalau format isian formulirnya banyak dan detail.
Pemotretan kartanu dalam masa pandemi kali ini akan dilakukan melalui tiga cara. Pertama melalui pemotretan langsung oleh tim PCNU, kedua bisa melalui tim ranting dan ketiga dengan cara menyetorkan foto dan data. Data yang dimaksud adalah formulir kartanu.
Selain sosialisasi kartanu, MWCNU Pacet melalui Lazisnu nya saat itu juga memberikan santunan kepada 10 anak yatim dari desa Kesimantengah. Hari itu memang bertepatan dengan tanggal 9 Muharram 1442 H yang biasanya dilaksanakan santunan kepada yatim. (Agus Sekr)