PERJALANAN PENGURUS MWC NU PACET MOJOKERTO
MASA KHIDMAT 2011 - 2016
Berbicara tentang Nahdlatul Ulama (NU) tidak bisa
lepas dari figur kepemimpinan para kyai yang juga sebagai pejuang kenegaraan
yang selalu memikirkan tentang keselamatan umat dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tercinta.
Begitu pula dengan amanah yang diemban oleh Pengurus
MWCNU Pacet selalu berupaya untuk meneruskan dan menindaklanjuti segala program
dan cita-cita dari pengurus sebelumnya diantaranya mewujudkan Gedung NU yang
akan digunakan sebagai ruang perkantoran MWCNU, Muslimat, Fatayat, Ansor,
IPNU-IPPNU di tingkat Kecamatan Pacet serta ruang utama (Aula) untuk keperluan
kegiatan yang berskala besar.
Tujuan
utama pembangunan gedung NU ini adalah agar pengurus NU dan Banom-banomnya
dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tertib, tidak berpindah-pindah dari
suatu tempat ke tempat yang lain sehingga memudahkan untuk mengakses dan
melayani kebutuhan umat secara maksimal.
Untuk itu
dibutuhkan kepengurusan yang solid (kompak) di setiap tingkatan mulai MWC-PAC
sampai tingkat Ranting. Memang tidak mudah untuk mencapai hal itu namun
pengurus sudah berusaha. Dan, Alhamdulillah atas maunah dari Allah SWT,
program-program yang menjadi amanah konferensi sudah banyak yang terlaksana
walaupun masih ada yang belum maksimal.
1.
Pembangunan Gedung NU Pacet yang sudah mencapai hamper 70 persen
sehingga untuk segala kegiatan organisasi sudah bisa dilaksanakan di gedung
sendiri. Bahkan sudah sering digunakan untuk tempat pelatihan/rapat teman-teman
NU dari lain kabupaten. Dari sini nampaklah manfaat besar gedung NU Pacet,
diantaranya :
a)
Sebagai pusat komunikasi dan konsolidasi semua pengurus NU kecamatan
Pacet di berbagai tingkatan bahkan lintas wilayah.
b)
Pusat kajian untuk membahas berbagai persoalan organisasi dan pemahaman
agama serta kebutuhan umat.
c)
Tampaknya syi’arul Islam sebagai benteng dari pengaruh negatif daerah
pariwisata.
d)
Adanya pemasukan finansial tambahan dari jasa penggunaan gedung untuk
dikembalikan lagi sebagai dana pembangunan.
e)
Menambah motivasi ruhul jihad untuk terus berjuang melalui khidmat pada
Jam’iyah Nahdlatul Ulama.
2.
Kegiatan LTMNU/Koordinasi masjid
dengan anjangsananya di masjid se-wilayah kecamatan Pacet sudah berjalan
dengan tertib dan disambut dengan antusias oleh semua takmir masjid sehingga
pesertanya semakin besar.
3.
Program Ziarah Tahunan ke makam para auliya’ dan Tokoh-tokoh pendiri NU
sudah rutin dilaksanakan dan merupakan salah satu penyanggah dana untuk
pembangunan kantor NU Pacet. Selama 5 tahun terakhir dilaksanakan dapat member
kontribusi sebesar Rp 99.779.000 (Sembilan puluh Sembilan juta tujuh
ratus tujuh puluh Sembilan ribu rupiah).
4.
Kegiatan Safari Ramadlan Pengurus MWCNU Pacet, lembaga, Banom bersama
Muspika Pacet ke desa/Ranting berjalan sesuai harapan. Bahkan tiga tahun
terakhir dapat memberikan sekedar kenang-kenangan ke masjid/musholla tempa
Safari Ramadlan dilaksanakan. Kegiatan ini amat penting sebagai wujud kerjasama
MWCNU dengan umaro’ untuk dapat bersilaturrhim secara langsung kepada warga
masyarakat.
5.
Kegiatan Tahlil Kubro dan Diba’an oleh ibu Muslimat dan Fatayat dengan
cara anjangsana ke desa-desa berjalan dengan istiqomah. MWCNU Pacet dapat
memberikan informasi terkait dengan organisasi atau kebijakan public kepada
masyarakat luas dan menambah wawasan ilmu melalui kajian kitab kuning yang
diasuh oleh para kyai di jajaran Syuriyah MWCNU Pacet.
6.
Kegiatan LDNU Cabang Kabupaten Mojokerto yang bertempat di wilayah
kecamatan Pacet berjalan dengan baik dan bahkan mendapat apresiasi positif dari
pengasuh pengajian karena besarnya jumlah jama’ah warga Pacet yang mengikuti pengajian.
7.
Kajian Aswaja yang dikomandani Lembaga Dakwah MWCNU Pacet setiap Jum’at
Pon berjalan dengan istiqomah meski jumlah jama’ahnya belum bisa stabil.
8.
Silaturrahim Pengurus MWC, Lembaga, Banom dan Ranting NU kepada para
Kyai Mustasyar PCNU Kabupaten Mojokerto dan kyai sepuh setiap bulan Syawal
berjalan dengan baik.
9.
Kegiatan LBM dan Rijalul Ansor berjalan dengan baik sebagai wahana
pemahaman hukum-hukum Islam dan penguat perjuangan melaui wiridan.
10. Peringatan Harlah NU yang selalu
memunculkan kreasi dan inovasi kegiatan bagi santri dan siswa-siswi Madrasah
formal dan informal dapat dipertahankan.
11. Peringatan PHBI/PHBN tingkat
kecamatan bekerjasama dengan muspika atau pondok pesantren telah terjalin dan
menjadi salah satu ikon Kecamatan Pacet yaitu; Pawai Ta’aruf yang membuahkan
berkah bagi masyarakat dan pemasukan bagi kelanjutan pembangunan gedung NU.
Semua itu dapat
dilakukan atas izin Allah SWT kepada
hamba-Nya yang selalu berupaya istiqomah dan bekerja sama dalam memperjuangkan
agama Allah. Namun kami sangat menyadari masih banyaknya kelemahan dan
kekurangan Pengurus MWCNU Pacet dalam mengemban amanat konferensi selama 5
tahun. Untuk itu sangatlah pantas apabila kami mohon maaf dan siap menerima
kritik dan masukan demi jayanya Nahdlatul Ulama.
Kami
berharap, agar kepengurusan di masa mendatang dapat meneruskan dan
menyempurnakan program khidmat kepada umat dan berbakti kepada negeri serta
tetap mempertahankan sifat “netral” dalam kancah politik. Dengan demikian Insya
Allah NU semakin lekat di hati masyarakat. Amin ya Robbal ‘alamin.
Pengurus MWCNU Pacet,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar