Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Kamis, 10 Oktober 2019

Veteran Hizbullah dari MWCNU Pacet


Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2019 ini MWCNU kecamatan Pacet Mojokerto akan menggelar beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya adalah berziarah ke makam para sesepuh NU Pacet yang dulu turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dari sekian nama muncullah dua orang pejuang veteran Hizbullah dari Pacet yang tersohor. KH Amir Syuhadak Pacet dan Kyai Danun Treceh Sajen. Selain berjuang di medan perang beliau berdua juga berjuang mengembangkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di kecamatan Pacet dari sekitar tahun 1949-1970 an. Dua tokoh ini menjadi contoh sentral perjuangan lahir batin terhadap agama dan tanah air. Beliau masuk menjadi tentara Hizbullah pada awal awal kemerdekaan. Semangat itu semakin membara ketika Inggris dan Belanda Menggempur Surabaya dalam perang 10 November 1945. Perang besar itu akhirnya meluas sampai ke luar Surabaya. Para pejuang banyak yang mundur ke arah selatan menuju Krian, Mojosari dan Pacet. Ketika pasukan Inggris dan Belanda mengejar pasukan Indonesia yang waktu itu masih tergabung dalam kesatuan-kesatuan pejuang ke arah Mojosari sampai Pacet, KH Amir Syuhadak dan Kyai Danun juga turut berperang menahan serbuan Belanda. Jalur Mojosari Pacet menjadi titik medan perang yang mengerikan. Pandan, Mojoroto, timur Karlina, Padusan dan jalur arah Terawas menjadi saksi perjuangan mereka. Belanda dengan tank dan senapan mesinnya harus ditahan oleh pejuang Indonesia yang masih bersenjatakan senapan hasil rampasan dari tangan Jepang. Sebagian besar bahkan bersenjatakan bambu runcing dan alat seadannya. Begitu besar pengorbanan yang diberikan oleh para pejuang kita untuk mempertahankan sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia yang sekarang kita nikmati. Oleh karena itu amat patutlah kita sebagai generasi muda  mendoakan arwah para pejuang dan meneruskan cita-cita dan perjuangan mereka, yaitu mencapai Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Rencananya, para pengurus MWCNU Pacet dan Banomnya akan berziarah ke makam beliau berdua usai melaksanakan apel Hari Santri pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2019 mendatang. Sebetulnya masih banyak makam para veteran Hizbullah yang tersebar di desa-desa kecamatan Pacet. Akan tetapi karena data resmi yang ada serta peran KH Amir Syuhadak dan Kyai Danun di NU Kecamatan Pacet yang begitu besar, maka tahun ini hanya makam beliau yang akan diziarahi terlebih dahulu . (Agus Sekr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar