Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Selasa, 21 Mei 2019

Safari Ramadhan bersama Forpimka dan MUI


Pacet, 20 Mei 2019
Semenjak tarkhim isya berbunyi segolongan orang yang berbaju hijau menyerbu beberapa masjid di wilayah kecamatan Pacet. Mereka adalah tim safari Ramadhan yang berasal dari pengurus MWCNU Pacet dan Banomnya. Sudah menjadi rutinitas setiap bulan Ramadhan MWCNU Pacet Mojokerto mengadakan kegiatan Safari Ramadhan bersama Forpimka Pacet, MUI dan unsur KUA Pacet.
Tim safari terbagi menjadi 5 tim dan masing masing bertugas di empat desa binaan. Dari 20 desa yang ada di kecamatan Pacet, berarti masing masing tim safari akan bertugas selama 4 malam sejak Senin 20 Mei 2019 sampai dengan Kamis 23 Mei 2019.
Hari pertama safari Ramadhan MWCNU Pacet bertempat di masjid Claket, Pandanarum, Kambengan, Wiyu dan Mojokembang.
Kali ini saya mengawal bapak Camat Pacet dan jajaran Forpimka menuju masjid dusun/desa Claket kec. Pacet. Desa yang terletak di ketinggian 900 dpl ini memang terkenal dingin ketika malam tiba. Dengan berbekal surban yang terkalung di leher saya menembus dinginnya malam menuju masjid Sabilul Muttaqin Claket.
Di sana para jamaah sudah menunggu dan segera dilaksanakan sholat isya berjamaah. Imam sholat isya dipimpin oleh H. M. Yusuf, S.Pd.I, ketua MWCNU Pacet sekaligus dilanjutkan dengan sholat terawih.
Seusai terawih dan witir, Safari Ramadhan bersama Forpimka Pacetpun dimulai. Dalam kesempatan itu MWCNU Pacet menyampaikan beberapa program yang terus bergulir terutama koinisasi sebagai salah satu usaha kemandirian organisasi dan pembangunan Graha NU yang masih belum selesai.
Sedangkan Camat Pacet mengajak semua warga muslim agar selalu waspada ketika meninggalkan rumah untuk menjalankan ibadah terawih. Beliau juga mensosialisasikan pilkades yang segera dilaksanakan secara serentak pada bulan Oktober 2019 mendatang.
Untuk siraman rohani yang menyampaikan adalah Rais MWCNU Pacet, KH Iskandar Munir. Sesuai tema safari Ramadhan tahun ini adalah munuju kemandirian NU dan langkah langkah percepatan rizki. Beliaupun mengupas pentingnya bekerja dan berusaha sehingga mampu menghidupi keluarga dan bersedekah. Kekompakan warga NU dalam bersedekah inilah kunci kemaslahatan umat sehingga dapat menyantuni anak yatim, fakir miskin dan lain lain.
Tepat jam 20.45 acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan ramah tamah. (Agussant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar