Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Rabu, 11 Maret 2020

NU BRAND ENRICHMENT


Sebuah Refleksi Harlah NU khusus warga NU Pacet Mojokerto
Oleh : H. Imron Rosyadi

Kemandirian... akhir2 ini menjadi trending topic di NU. Meski bukan merupakan hal baru, karena sejak berdirinya sudah mandiri. Tapi perbedaan kemandirian akhir2 ini ada titik tekan kuat pada pergerakan ekonomi. Dg koin NU sebagai pijakan awal untuk melangkah ke langkah2 berikutnya.. ada yg mendirikan BMT, mini2 market, penyertaan modal pada kegiatan2 usaha dsb. Dengan basis yg kuat sebagai organisasi terbesar di indonesia mgkin di dunia bahkan di akhirat, seloroh seorang cendikiawan dari yogya. Maka bentuk2 usaha itu "seharusnya" sukses.

Fokus pada pendirian bentuk2 usaha itu tampaknya sangat simpel /mudah. Kita tinggal mendirikan koperasi lalu turunan koperasi itu lahirlah BMT, minimarket. Sederhana sekali. Modal dari mana.. kita punya koin yg menjadi ujung tombak penggalangan dana yg saat ini sudah sangat masif/tersebar di warga NU. Kita punya anggota maupun pengurus sudah kawak an  dalam mengelola usaha pribadi.

Tapi tantangannya apakah secara institusi atau kelembagaan NU punya brand bisnis?, ketika kita ingat NU apakah serta merta dalam brand image kita atau kesadaran kita yg pertama adalah sebuah lembaga yg punya gerakan ekonomi dan sukses.

 Sebagai contoh sebuah brand ( merk/klaim ) yg melekat pada seseorang (personal branding) di kampung2 kita apabila menyebut nama seseorang, maka sering kali ada tambahan, P. Ahmad Ayam.. karena dia seorang peternak ayam yg sukses.
Dulu ketika menyebut Wings, maka ingatan pertama kita adalah sabun, tapi sekarang ada enrichment brand atau penambahan brand, sebuah ilustrasi, bicara wings maka ingatan yg muncul bukan hanya sabun tp ada pruduk Mi instan/ mi Sedap dsb. Nah penambahan atau pengayaan  image2 itu idealnya NU miliki, brand yg berkembang dimasyarakat tidak harus gerakan2 sosial keagamaan ansich, tapi ada gerakan ekonomi, shg NU juga diakui bertangan dingin dalan mengininisiasi atau menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi.

Ada 2 catatan perjalanan yg bisa diambil pelajaran,

Ketika kami /MWC Pacet ke Ngasem Bojonegoro yg kondang sbg MWC yg langkah ekonomi moncer se Jatim bahkan se Indonesia. Untuk belajar tentang BMT, pada kesimpulannya Ngasem merekomendasikan, lakukan dulu koinisasi dg baik, BMT urusan mudah bila koin itu terkelola dg baik.
Dalam benak kami, ngasem me "warning" betapa susahnya ngurusi hal yg berkaitan dg ke "amanahan" uang.

Begitu juga ketika kami ke Sidogiri yg terkenal sukses dg BMT nya lalu disusul dg usaha minimarketnya. Inti sarannya adalah penting nya jam terbang NU secara institusi untuk melakukan usaha ekonomi. Sidogiri sebelum punya BMT besar, pondok itu punya usaha suplier sembako yg dirintis pengasuhnya dan memperoleh sambutan pisitif dari masyarakat.

Tidak perlu besar untuk memulai sebuah laku branding ini, sebagai contoh MWC Pacet punya gedung besar meski sederhana tapi  layak sewa untuk calon penyewa yg rasional (hemat anggaran). Asal dikelola baik/profesional, ada ruang resepsi yg bersahabat, ada yg menunggu tiap hari dg layanan ramah, harga yg terstandart dg patokan yg jelas. Insya Allah akan menjadi batu loncatan yg baik bagi info yg berkembang di masyarakat riel maupun maya (netizen) yg akan memberikan pengakuan bahwa NU juga profesional kelola lembaga usahanya, bahasanya netizennya mgkin akan dapat bintang di akun googlenya Graha NU.

Langkah diatas disadari betul oleh kalangan muda NU pacet, diskusi2 atau forum rebo malam yg diinisiasi LAZIZNU berproses lama sehingga salah satunya meng ekskusi langkah nyata sebuah rencana bangunan ruang resepsionis yg layak, kantor koin yg gampang diakses online maupun ofline, ruang kongkow2 yg nyaman tapi semua gagal di tengah jalan oleh sebuah veto. Meski semua sudah siap dan termulai.

Kenyataan ini adalah sebuah potret yg benar2 nyata. Ada banyak hal internal NU  yg harus diperbaiki, tantangannya bukan faktor eksternal. Penyadaran, kesabaran,  kerendahan hati, belajar dan istikomah adalah keniscayaan yg harus dipunyai aktivis NU.
Semua adalah proses, selamat mengabdi dan berjuang untuk kejayaan NU.

Wallahu 'a'lam bisshawab

4 komentar: