Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Jumat, 29 Januari 2021

Catatan Perjalanan Ansor-Banser Pacet Mojokerto

 


MENJAGA KESEIMBANGAN OLAH FIKIR DAN OLAH RAGA 

Sebuah catatan Perjalanan Ansor-Banser Pacet Mojokerto

(Titip pesan untuk GP Ansor ke depan)

Oleh : Imron Rosyadi*

Di era 2000 an, awal2 saya pulang ke kampung halaman, masih ingat betul di benak saya, kala itu ada konfrensi ancab gp Ansor Pacet di balai desa Pacet, beberapa hari sebelumnya beberapa senior gp Ansor, salah satunya almarhum Cak jito biasa dipanggil begitu, mendorong saya untuk maju bursa ketua PAC. Waktu itu juga nama saya tercatat di salah satu lembaga GP Ansor PC mojokerto, pernah mengikuti beberapa kali rapat koordinasi di PC, waktu itu ber home base di RSI sakinah. 

Waktu itu ada ke sedikit keinginan juga ingin mengabdikan ke PAC, sempat datang di Acara konfrensi itu, namun tidak masuk ke arena, karena bila masuk ke arena sama juga kami meng- iyakan diri bersedia maju  bursa ketua PAC. 

Sebab setelah kami pertimbangkan dan berduskusi dg teman2 dekat kami, kala itu sangat tidak tepat timing nya bila bila berada di arena strategis GP Ansor. Karena kala itu kami menjadi ketua PAC PKB, sangat tidak mendidik bila merangkap jabatan, apalagi jabatan politis, meski PKB era itu terasa sebaga "banomnya NU". Yg kedua, era itu adalah era olah fisik, yg lebih mengedepankan ke Banser an, nama GP Ansor, seakan tenggelam menjadi banomnya Banser. Kala itu Banser Mojokerto sangat terkenal secara Nasional dari sisi kualitas apalagi kuantitasnya, yg mengantarkan kader Ansor Mojokerto cak Muhid sebagai Satkorwil  di era cak Rofik lalu Satkornas di era Ansor nya Gus Ipul, semoga saya tidak salah.

Maka bila hari2 ini kita masih menemui kader2 ansor senior kadang2 lemah dalam menempatkan posisi Banser, kita tidak bisa menyalahkan beliau2 itu, seperti kejadian Tempo hari. 

Diantara kelebihan GP Ansor masa lalu yg tangguh dalam olah fisik, punya sisi ketidak tangguhan dalam olah fikir.

Bagaimanapun juga beliau2 adalah bagian dari tali  sejarah, yg menjadikan Pacet tidak pernah jeda selalu punya kader Banser (Ansor). Yg Alhamdulillah sambung sampai hari ini dg eranya Banser muda seperti

 Sahabat Ibad, Nuril, ngateno, #menolak duduk eh tunduk dkk. 

Sejarah masa lalu menjadi pelajaran bagi kader2 Ansor masa kini, utamanya pengurus baru PAC Pacet. Olah fisik/ olah raga dg indikator kegiatan ke"banser" an yg dinamis, yg selalu siap menjaga kyai sampai mati dan banser akan masuk syurga lebih dulu kata Gus muwafiq, idealnya harus diimbangi dg olah fikir yg dpt diukur dg kegiatan Ansor, yg sarat dg forum2 diskusi, dialog kritis, pelatihan2 resmi n rutin n wajib semacam PKD dan jenjang atasnya, entah apa namanya sekarang, maupun pelatihan ke profesian semacam Wira usaha dsb. Warnai kabinet anda kedepan dg sahabat2 dari banyak kalangab, ada pengusaha muda, PNS muda, dosen muda, ajak semua bersinergi membangun Ansor yg hebat, seimbang olah fikir dan olah fisiknya

Akhirnya selamat bekerja sahabat2 pengurus GP Ansor Pacet yg baru. JAS MERAH.. jangan melupakan sejarah... apalagi JAS IJO jangan melupakan cari bojo.

*Wakil Ketua MWCNU Pacet, kader muda NU yang produktif pemikirannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar