Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Minggu, 01 April 2018

Hari Kedua Ziarah NU Pacet Mojokerto

Dinginya angin di Ahad pagi, 1 April 2018 tak dapat menghalangi semangat warga Nahdliyin Kecamatan Pacet Mojokerto untuk melaksanakan Ziarah NU yang sudah direncanakan dua bulan sebelumnya. Hari kedua ziarah ini memberangkatkan 6 bis besar dan diikuti oleh 360 jamaah serta 12 pendamping dari pengurus MWCNU Pacet. Jamaah berasal dari Dusun Soso Cepokolimo, Claket II, Pacet I, Made Selatan, Made Utara dan Sukorejo.
Sabtu kemarin panitia sudah memberangkatkan 5 bus. Dan pekan depan akan memberangkatkan sebanyak 16 bus sehingga total yang mengikuti ziarah adalah 27 bus besar dan diikuti oleh sekitar 1.600 lebih jamaah.
Mereka secara bersama-sama berangkat pada jam 07.00 dengan diiringi doa bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan istighotsah dan penjelasan tentang tata cara ziarah yang benar. Sekitar pukul 08.15 semua armada tiba di Makam Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung Jombang. Tanpa dikomando semua jamaah mengambil air wudlu dan segera menuju makam untuk membacakan tahlil kepada shohibul maqbaroh. Untuk menjaga kekhusukan jamaah para pendamping berdiri untuk menyambungkan suara pembacaan tahlil, maklum bertahlil di makam para auliya memang tidak diperkenankan menggunakan pengeras suara.


Setelah itu semua jamaah melanjutkan perjalanan menuju Makam KH Khamim Jazuli (Gus Miek) di daerah Tambak, Mojo Kediri. Sekitar pukul 12.00 para jamaah tiba. Kegiatan diawali dengan sholat dhuhur dan ashar secara jama' taqdim. Bertindak sebagai imam adalah KH Iskandar Munir, rais MWCNU Pacet Mojokerto. Setelah selesai dilanjutkan dengan pembacaan tahlil di makam Gus Miek. Area pemakaman auliya Tambak ini memang unik karena mendiang almarhum Gus miek mempunyai rencana ada 40 auliya yang akan dimakamkan di sana diantaranya, KH Ahmad Shiddiq (Rais Am PBNU di era Gus Dur), KH Yasin Yusuf Blitar dan beberapa sayyid dari semenanjung arab.

Jamaah selanjutnya bergerak menuju Tulungagung tepatnya di lokasi wisata Pantai Gemah. Sudah 3 tahun ini panitia Ziarah MWCNU Pacet yang diketuai oleh KH Suyadi Tamsir selalu mengadakan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada jamaah diantaranya mengajak warga Nahdliyin untuk tadabbur alam dengan mengunjungi tempat wisata yang indah agar dapat menikmati keindahan ciptaan Alloh. Pantai Gemah yang masih tergolong baru popularitasnya ini memang sungguh luarbiasa indahnya. Sepanjang perjalanan menuju lokasi pemandangan alamnya sangat eksotis. Dari kejauan terlihat pula keindahan pantai Popoh. Di area pantai pengunjung dapat bersantai atau bermain wahana diantaranya naik perahu yang karcisnya cukup murah, hanya 10.000 rupiah per orang. Ditambah hamparan pasir yang luas dan landai sehingga sangat cocok digunakan untuk bermain trail dan ATV untuk menjelajahi seluruh bibir pantai. permainan ini juga tergolong murah, hanya 40 000 rupiah per setengah jam dan dapat dinaiki 2 sampai 4 orang.



Sebagai oleh oleh disini menjual beberapa kerajinan tangan dan tentunya tidak afdhol apabila tidak membeli ikan asap atau minuman air degan asli. Tepat pukul 17.00 para jamaah meninggalkan pantai Gemah dan menuju ke Jombang untuk berziarah ke makam Pendiri NU dan Pahlawan Nasional, Hadrotus syekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahid Hasyim dan KH Abdurrohman Wahid atau Gus Dur. Ini adalah tujuan terakhir dalam rute ziarah NU Pacet Mojokerto tahun ini. Ketika waktu sudah menunjukkan maghrib, para imam ziarah mengajak jamaah di bis masing-masing untuk berniat menjama' ta'khir sholat maghrib dan isya'. Rencanaya sholat jama' ta'khir tersebut akan dilaksanakan di masjid Pondok pesantren Tebuireng jombang. Sesaat setelah para jamaah turun dari bus tiba tiba hujan turun cukup deras. Namun demikian tidak menyurutkan semangat para jamaah. Dengan mantap mereka berlari-lari kecil seperti ritual sa'i dalam haji menuju masjid untuk sholat berjamaah. Dalam suasana yang dingin mereka khidmat melakukan sholat maghrib dan Isya. Setelah itu menuju Kompleks makam Pondok Tebuireng. Mulailah terdengar syiir istighfar dan sholawat menggema di makam pendiri NU dan keluarganya tersebut. MWCNU Pacet memang sengaja membuat Syiir khusus untuk mengawali berdoa sebelum pembacaan tahlil dan doa.

Sekitar pukul 23.00 kegiatan ziarah wali ini selesai dilaksanakan secara keseluruhan dari mulai pagi sampai larut malam. Sebelum pulang para jamaah tak lupa membeli oleh-oleh khas Ziarah Wali untuk dibagikan kepada orang-orang tercinta di rumah dan para tetangga. Begitu pula mudah mudahan mereka juga membawa berkah dari kegiatan ziarah ini sebagai oleh-oleh yang sangat berharga untuk kehidupan dan masa depanya. amiin. (Agus Albar'any)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar