Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Minggu, 29 Desember 2019

Rakorda Komisi Dakwah MUI se Jawa Timur

Sejak kemarin sore, Sabtu 28 Desember 2019 sampai siang tadi Ahad 29 Desember 2019 pondok pesantren Amanatul Ummah Pacet menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakorda Komisi Dakwah MUI se Jawa Timur.
Dalam orasi wawasan ketua umum MUI Jatim KH Abdus Shomad Buchori menyampaikan bahwa MUI harus selalu bergerak untuk menciptakan suasana keagamaan yang kondusif dengan berbagai ragam kegiatan yang bermanfaat. MUI siap bekerja sama dengan pemerintah sekaligus siap mengkritisi kebijakan yang merugikan umat Islam secara keseluruhan secara adil. Salah satu Yang harus diwaspadai adalah gerakan pemurtadan dan pendangkalan aqidah islamiyah.

Sementara pengasuh pesantren Amanatul Ummah Pacet, Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim, MA mewanti wanti pentingnya mempersiapkan generasi muda yang dapat mewarnai kehidupan di era globalisasi ini. Pesantren Amanatul Ummah bertekad mencetak kader yang unggul yang dapat menerangi dunia dan bermanfaat bagi umat Islam khususnya Indonesia. Termasuk cita cita beliau mendirikan international univercity di Pacet, selain IKHAC yang sudah ada lebih dahulu.

Selanjutnya, ketua komisi Dakwah MUI Jatim KH Abdurrahman Navis, Lc, MA menghaturkan terima kasih kepada KH Asep yang telah menyediakan tempat dan segala fasilitas rakorda. Beliau juga memaparkan pentingnya mewujudkan Islam Wasathiyah menjadi perekat yang baik bagi keutuhan umat Islam dan NKRI. Terkait program yang harus dilaksanakan MUI kabupaten kota secara berkala adalah  membuat mudzakaroh dai yang memahami dakwah secara baik.

Kegiatan rakorda MUI ini juga mendapat support dari Pegadaian Syariah yang menawarkan berbagai kerjasama yang bermanfaat terkait tabungan emas, haji, dan pendanaan kegiatan/sosial. (Agus Sekr)

Sabtu, 28 Desember 2019

KH Masrur Sa'dulloh Medali Puri Mojokerto Wafat


Siang hari ini, warga NU Mojokerto kembali kehilangan ulama di jajaran Syuriah PCNU Mojokerto. Beliau adalah KH Masrur Sa'dulloh, pj Rais PCNU Mojokerto 2019-2024.
Kyai yang sekaligus pengasuh pesantren di medali Puri ini wafat setelah beberapa hari dirawat di ICU RSI Sakinah Mojokerto. Gus Dulloh, begitu beliau biasa dipanggil termasuk salah satu kyai sepuh mojokerto yang terkenal luwes dan bisa bergaul dengan siapa saja. Beliau sering membuka rapat atau kegiatan di PCNU atas nama Rais syuriah sejak era KH Chusaini Ilyas maupun setelah wafatnya KH Mashul Ismail.
Wejangan gus Dulloh selalu update dengan kaum muda sehingga dawuhnya sering ditunggu tunggu oleh mereka.
Semoga amal baiknya diterima oleh Alloh SWT dan kekhilafannya mendapatkan ampunan Nya. Aamiin

Minggu, 08 Desember 2019

KH Said Khozin, mustasyar MWCNU Pacet Wafat


Tadi malam, Sabtu 7 Desember 2019 ratusan pelayat ikut mendoakan KH Said Khozin Pasinan Cepokolimo Pacet. Kyai yang menjadi salah satu mustasyar MWCNU Pacet tersebut wafat secara mengejutkan. Tidak ada tanda tanda sebelumnya.
Menurut penuturan keluarga dan para jamaah masjid Al Hidayah Pasinan, beliau wafat tak lama setelah selesai mengimami sholat maghrib di masjid.

Seperti biasanya Kyai Said setiap maghrib menjadi imam sholat di masjid yang berada di sebelah selatan rumahnya. Malam itu beliau mengimami sama seperti biasanya. Setelah sholat dilanjutkan dengan wiridan dan sholat sholat sunnah.

Setelah itu beliau kembali ke rumah. Sesaat kemudian beliau mengadu kepada putrinya, Siti Makrifah bahwa merasa badanya tidak enak dan sempat sempoyongan. Setelah dibawa ke tempat tidur tak lama kemudian beliau menghembuskan nafas yang terakhir. Keluarga dan para tetanggapun terkejut dengan kepergian beliau yang tiba tiba.

Para pelayatpun berdatangan dari berbagai desa dan daerah lain. Maklum, Kyai Said selama hayatnya menjadi imam thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah di desanya meneruskan para leluhurnya. Beliau juga menjadi mustasyar MWCNU Pacet masa khidmat 2016 -2021.

Para pengurus dan kyai MWCNU Pacet banyak yang hadir diantaranya H M. Yusuf, KH Mubayyin Syafii, KH Suyadi Tamsir dan lain lain. Hadir pula KH Muslihuddin Abbas, mustasyar MWCNU Pacet  untuk memberikan sambutan atas nama keluarga dan para jamaah. Selain itu ratusan santri Ponpes Riyadlul Jannah Pacet dan Amanatul Ummah kembangbelor  juga ikut menyolatkan jenazah almarhum.
Seperti diketahui, kyai Said termasuk salah satu kyai yang memelopori berdirinya pengajian rutin Ahad Kliwon di ponpes Amanatul Ummah dibawah asuhan KH Asep Saifuddin Chalim.

Dalam dunia pendidikan, bersama dua orang saudaranya, Abdul Shomad dan Rufiah, beliau menjadi waqif tanah tempat berdirinya MI Miftahul Ulum Cepokolimo. Bersama kyai Abdul Shomad Kyai Said juga turut berjuang menghidupkan MI Cepokolimo dalam mencari murid dan mendatangkan para pengajar di awal awal berdirinya MI. Bahkan menurut penuturan almarhum kepada penulis, saat itu yang mendoakan berdirinya MI cepokolimo adalah Almukarrom KH Ismail (mbah Mail) Kedungmaling Brangkal Mojokerto yang mengantar salah satu muridnya, Pak Majid untuk mengajar di MI Cepokolimo tersebut.

Semoga kepergian beliau senantiasa dalam rohmat dan ridho Alloh SWT, husnul khotimah. Aamiin ya Robbal Aalamiin. (Agus sekr)

Kubroan Muslimat Fatayat Pacet di Mojokembang


Meskipun jalur menuju desa Mojokembang tergolong curam tetapi tak menyurutkan semangat ibu ibu muslimat dan fatayat untuk hadir dalam kubroan yang rutin dilaksanakan setiap ahad pahing. Hari ini kubroan diletakkan di masjid Mojokembang Timur.

Kebetulan para jamaah juga ingin mengetahui dan merasakan jalan cor yang menghubungkan desa Bendunganjati dengan Mojokembang yang baru saja selesai di bangun. Meskipun jalan cor itu luas tetapi aroma menakutkan masih tetap terasa karena kecuramannya yang tajam. Sehingga masih banyak para ibu ibu yang terpaksa jalan kaki menuju lokasi karena tidak berani naik kendaraan.

Pagi itu banyak sekali jamaah yang hadir hingga meluber ke rumah rumah warga. Para pengurus MWCNU Pacet seperti ketua, katib dan sekretaris juga hadir. Katib MWCNU Pacet, KH Suyadi secara khusus menyampaikan program ziarah NU Pacet yang rencananya dilajsanakan pada bulan April 2020 atau bulan Sya'ban 1441 H.

Pengajian kubroan kemudian diisi oleh KH Abd Jamil sekaligus doanya.  (Agus sekr)