Berkhidmat Kepada Umat Berbakti Kepada Negeri, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia

Sabtu, 12 Mei 2018

Komunikasi Sosial TNI Bersama NU dan Ormas Lain


Kemarin siang, Jum'at 11 Mei 2018 sebanyak 100 ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh NU, Muhammadiyah dan GP Ansor se kabupaten Mojokerto berkumpul di Sun Palace Hotel Trowulan bersama para petinggi TNI Korem dan Kodim 0815 Mojokerto. Kodim menyebar 5 undangan untuk setiap kecamatan.
Tokoh dari kecamatan Pacet yang ikut hadir adalah H M Yusuf, Agus Santoso, H Santoso (MWCNU Pacet), H Abd Djamil (Muhammadiyah Pacet), dan  Hasan Asyari (GP Ansor Pacet)
Kegiatan yang bertajuk Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat ini merupakan wujud dari kepedulian bersama untuk selalu mencintai dan menjunjung tinggi kedaulatan NKRI. Dalam sambutannya, Dandim 0815 Mojokerto Hermawan Weharima, SH selalu menyatakan bahwa NKRI harga mati. Beliau juga menceritakan bagaimana pentingnya persatuan bangsa dengan mengambil tamsil negara Syiria yang awalnya kuat dan ditakuti negara negara di sekitarnya akan tetapi gagal menggalang persatuan dan sekarang tercerai berai. Dandim sendiri secara nyata membuktikan keadaan di negara negara Arab karena pernah menjadi salah satu duta prajurit dalam operasi perdamaian di Lebanon. Umat Islam yang besar itu terpecah belah oleh politik dan kepentingan asing.
Sedangkan nara sumber dari korem Mojokerto menghimbau pentingnya membina dan menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda yang saat ini memang mengalami pergeseran. Bagaimana mereka menghormati para pahlawan bangsa, menghormati simbol negaranya dan menjaga tanah airnya.
Di NU slogan NKRI harga mati merupakan makanan sehari hari. Dalam setiap pertemuan selalu dikumandangkan slogan itu bahkan diperlengkap dengan slogan Pancasila Jaya. Bahkan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan selalu mengikutkan sesi Wawasan kebangsaan kedalam acara penting. Antara TNI dan NU telah terjalin kerjasama yang luar biasa untuk menjaga NKRI. Sejarah telah memvuktikan.
Sikap NU yang sangat mendukung NKRI ini memang sejak lama ditunjukkan, bukan omong kosong. Baik sebelum maupun ketika dan setelah Indonesia merdeka, sikap cinta tanah air dan mendukung penuh NKRI tidak pernah berubah.
Bahkan disaat banyak orang mulai melupakan nasionalismenya, warga NU semakin menggiatkan kegiatan kegiatan cinta tanah air. Tidaklah berlebihan kalau almarhum KH Sholeh Qosim Sepanjang menyebut Nusantara adalah singkatan dari NU-SANtri-tenTARA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar