KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum War. Wab.
Alhamdulillah, segala puji milik Allah SWT semata yang
telah memuliakan umat manusia diantara semua makhluk-Nya.
Shalawat dan salam tersampaikan kepada Rasulillah saw
yang telah mewariskan ilmunya kepada para pewarisnya. Beliau bersabda “ Al ilmu
hayatul Islam” ilmu adalah kehidupan bagi agama Islam. Islam tanpa ilmu seperti
badan yang tidak bernyawa. Untuk itu marilah kita belajar bersama-sama.
Mudah mudahan buku ini bisa membantu dalam kita
mempelajari tuntunan agama dan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamu’alaikum War. Wab.
Penyusun,
Tindakan
Pertama Yang Kita Lakukan Kepada Orang Yang Meninggal
1.
Memejamkan matanya, mendo’akan agar diampuni dosanya dan menyebut
kebaikannya. Sabda Nabi Muhammad saw :
Dari Syaddad bin Aus, ia berkata : Rasulillah Saw
bersabda : “Apabila kamu mendatangi orang mati maka pejamkan matanya karena
sesungguhnya mata itu mengikuti roh dan hendaknya kamu mendo’akan dengan
kebaikan. Sesungguhnya ia dipercayai menurut apa yang diucapkan oleh ahlinya”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Pada waktu memejamkan
matanya disunnahkan membaca do’a :
Dengan menyebut asma Allah dan atas agama Rasulullah
saw. Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, tinggikan derajatnya dalam
golongan orang yang mendapat petunjuk. Gantilah ia dengan orang yang
mendahului. Ampunilah dosa kami dan dosanya wahai Tuhan seru sekalian alam.
Luaskan kuburnya, terangilah dia di dalam kubur.
Tanda Kematian
a.
Detak jantungnya berhenti. Ini dapat dideteksi dengan diamnya urat nadi
pada pergelangan tangan di pangkal ibu jari.
b.
Dua telapak kakinya kendor tidak bisa tegak.
c.
Hidungnya doyong dan kedua pelipis tenggelam
d.
Persendian (sambungan antar tulang) tangannya bergeser.
e.
Suhu tubuhnya semakin dingin
2.
Mengikat janggut si jenazah dengan cara melingkarkan ke atas kepala. Tujuannya
adalah agar mulutnya tidak terbuka dan tidak dimasuki serangga.
3.
Melemaskan dan melipat-lipat persendian si jenazah dengan maksud agar
mudah perawatanya dan tidak kaku ( al Mahalli Juz I hal. 322)
Caranya adalah dengan melipat hasta menuju lengan,
betis menuju paha dan paha menuju perut kemudian diluruskan kembali. Juga
melemaskan persendian jari-jari kaki dan lengan.
4.
Melepas pakaian dan seluruh perhiasannya. Bila bajunya sulit dilepas
bisa digunting.
5.
Bila bajunya sudah dilepas, tubuh si jenazah ditutupi dengan kain
tipis.
Hadits Nabi Saw.
Dari Aisyah ra, ia
berkata : Ketika Rasulullah wafat beliau ditutupi dengan hibroh atau selimut.
(HR Bukhori-Muslim)
KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH
1.
Memandikan. Bila tidak memungkinkan cukup ditayammumi.
2.
Mengkafani (setelah dimandikan/ditayammumi)
3.
Menyalati. Bila tidak mungkin dimandikan
maka tidak perlu dishalati. Bagi orang yang mati syahid atau mati dalam
kandungan maka tidak perlu dishalati.
“jika sulit
dimandikan seperti terjatuh ke dalam lubang dan sulit dikeluarkan dan disucikan
maka jenazah tidak perlu dishalati” (Kasifatussaja hal. 99)
4.
Menguburkanya. Untuk orang yang mati syahid dalam membela agama Allah
maka ia dikubur dengan pakaian yang ia pakai ketika berjuang meski berlumuran
darah dan tidak menutup tubuh secara keseluruhan.
Untuk Materi lengkapnya, tunggu pelatihan dari MWCNU Pacet beserta buku panduannya.